Bahwa walaupun aspek pattaungeng memiliki perhitungan yang jelas sebagai metode penanggalan, namun pada aspek astrologinya tetap sebuah ramalan yang harapannya akan kualitas buruk kandungan peristiwa gerhana 26 Mei tidak terjadi.
Bahwa naskah lontara selalu mengulang teks ini bila berkaitan pattaungeng “Allah Taala muwa missengngi apatujunna apasalanna” artinya hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui Kebenaran dan Keburukan akan segala sesuatu.
Bila hanya melihat kualitas buruk terlihat menyedihkan namun tetap ada kualitas kandungan baik, bahwa walau penyakit mewabah, “maega to memmana , ri tengnga taung maega bosi, makessing aju kajungnge” yaitu artinya "akan banyak yang melahirkan, akan banyak hujan dipertengahan tahun dan tanaman subur." (hmk/fajar)