FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberikan masukan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait respons Indonesia terhadap kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
SBY menilai bahwa ketegangan dagang antara negara-negara besar dapat memicu instabilitas global, sehingga dibutuhkan sikap bijak dalam menyikapinya.
Dalam forum diskusi yang diselenggarakan oleh The Yudhoyono Institute (TYI) bertajuk “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global” di Jakarta, Minggu (13/4/2025) kemarin, SBY menyampaikan keprihatinannya jika Indonesia bertindak terlalu impulsif menanggapi situasi tersebut.
“Indonesia harus tahu kemampuan dan batas kemampuannya, memahami peran di panggung global, dan tidak asal bereaksi,” ujar SBY, dikutip Senin (14/4/2025).
Mantan Presiden dua periode itu juga mengungkapkan rasa lega karena kebijakan yang diambil pemerintahan Prabowo sebagian besar sejalan dengan pandangan dan saran yang pernah ia sampaikan sebelumnya.
“Saya senang karena apa yang dilakukan pemerintah mirip dengan apa yang saya pikirkan. Langkah ini sudah tepat dan perlu didukung,” tegasnya.
Meski demikian, SBY tetap menekankan pentingnya kesiapan Indonesia menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk skenario terburuk yang bisa muncul akibat ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh hanya bersikap defensif, melainkan juga aktif berperan dalam mencari solusi.
