Menurutnya, yang membedakan dengan Sunni adalah soal imamah. Karena Syiah yakin Nabi memberikan estafet kepemimpinan agama ke Ali dst. Sunni tidak begitu.
“Dan mereka yakin para imam itu (Sayyidina Ali dst.) yang 'menjaga agama' sampe akhir zaman, sebab tidak mungkin agama berjalan sendiri tanpa penafsir otoritatif yang sudah 'ditunjuk oleh Rasulullah SAW'. Itu yang membedakan dengan Sunni,” terangnya.
Selebihnya, ia mengaku melihatnya 90 persen sama aja, hanya beda mazhab. Adapun berita-berita yang sering nyebar di thread itu, dinilainya kebanyakan fitnahnya.
Itu menurutnya karena ada perebutan dominasi dan sumber daya, sejak zaman Utsmani vs Syafawi hingga Saudi vs Iran.
“Oiya, berhari-berhari di Karbala dan berjumpa dengan ratusan ribu orang Syiah itu satu kali pun saya tidak mendengar ada makian kepada para sahabat Nabi. Duluuu banget katanya pernah ada yg fanatik dan mencela,” jelasnya.
“Tapi sudah diharamkan mutlak oleh ulama mereka, termasuk mengharamkan membacok-bacok badan sendiri. (Ini juga saya tidak ketemu satu kali pun),” tambah Iqbal.
Karenanya, ia menyoal kelompok yang menyebarkan narasi Syiah bukan Islam di tengah perang melawan Zionis. Hanya selalu meneriakkan Syiah hanya pura-pura!
“Mereka itu kerjaannya sebenarnya apa ya? Kok awas awas awas awas terus. Jangan dekat ini jangan dekat itu. Mereka sendiri gak ngapa-ngapain ke Zionis. Capedeeeeh,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)